Senin, 24 November 2014

Perkembangan Teknologi dan Industri Otomotif di Indonesia


Teknologi otomotif berkembang sangat pesat. Dari waktu ke waktu selalu mengalami perkembangan dan perubahan yang signifikan. Misalnya saja pada sistem pengapian kendaraan, mulai dari penggunaan platina, CDI, dan ECU yang lebih pintar hingga mampu mendeteksi karakter pengguna dan menyesuaikan segala kondisi sehingga didapatkan performa maksimal.


Selain itu teknologi bahan bakar yang digunakan juga mengalami perkembangan. Beberpa tahun yang lalu telah diluncurkan mobil bermesin hybrid yang lebih irit bahan bakar dan lebih ramah lingkungan. Mobil bermesin hybrid ini menggunakan listrik sebagai penggeraknya. Saat ini sedang dikembangkan mobil bertenaga angina, kendaraan ini benar-benar tidak menghasilkan emisi. Mobil bergerak dengan eknomemanfaatkan propulsi udara yang dimampatkan.

Tak mau ketinggalan kendaraan bermesin diesel pun juga mengalami perkembangan yang pesat. Mulai dari teknologi mesin hingga bahan bakar yang digunakan. Bahan bakar kendaraan diesel yang relatif lebih boros membuat bahan bakar alternatif  biosolar menjadi pilihan. Bahan bakar fosil merupakan energi yang tidak dapat diperbarui dan  keberadaanya mulai berkurang. Apabila penggunaan tidak dikurangi maka lama kelamaan akan habis. Salah satu cara mengatasi masalah ini dengan menggunakan energi alternatif yang dapat dimanfaatkan sebagai bahan bakar alternatif pengganti solar. Tumbuhan jarak sebagai bahan dasar pembuatan biosolar.

Teknologi otomotif yang selalu berkembang pesat menjadikan industri di sektor ini  menjadi salah satu   
industi yang menjanjikan. Namun  perkembangan industri otomotif di Indonesia masih tertinggal dengan negara lain, misalnya Thailand. Pemerintah sebagai operator utama dalam industri harus memiliki konsep yang jelas dalam pentahapan kemandirian industri otomotif nasional. Apabila pemerintah dengan serius membentuk kemadirian pada sektor industri  ini bukan hal yang mustahil Indonesia menjadi negara otomotif yang maju.

Menurut data Kemenperin, pertumbuhan industri otomotif tahun ini akan melebihi pertumbuhan tahun lalu yang diperkirakan dari sisi produks, industri mobil akan tumbuh 9 persen. Salah satu indikator geliat industri otomotif adalah jumlah pekerja di pabrik mobil yang meningkat.  Industri otomotif tahun ini masih menarik dan potensial. Walaupun kondisi ekonomi internal dan eksternal masih belum pulih namun penjualan tetap  meningkat dari tahun lalu.


Sumber :

Minggu, 16 November 2014

TTKI : Hindari Konslet Engine Control Unit (ECU) Pada Mobil

Pada saat musim hujan dan terjadi banjir di ruas - ruas jalan di Jakarta, seringkali para pemilik mobil memaksakan diri untuk menerjang banjir agar bisa segera sampai ke tujuan, tanpa memperhitungkan resiko  yang berpotensi merusak mesin mobil. Komponen mesin mobil yang sangat rentan terkena air saat menerjang banjir adalah Engine Control Unit (ECU). ECU merupakan " Otak " dari mesin mobil, bertugas me-manage mesin secara keseluruhan, baik itu mengatur pasokan bahan bakar , udara , pengapian dll. Dampak kerusakan komponen mobil seperti ECU bisa menguras kantong cukup dalam.

Jika mobil terkena banjir, sebaiknya mobil langsung ditarik atau didorong ke tempat yang kering. Selanjutnya ketahui posisi ECU, Jika memang posisi ECU sudah dimasuki air, lepas komponen komputer tersebut, lalu keringkan dan bersihkan dengan cairan Trichloroethylene. Hal tersebut untuk mencegah konsleting pada mobil.

Untuk mengetahui apakah ECU sudah kemasukan air atau belum bisa dikenali dari ciri berikut ini, yaitu dimana mobil masih mau menyala, akan tetapi setelah 2-3 hari, saat distarter kembali mulai terasa susah. Pasca terendam banjir sebaiknya mesin mobil jangan langsung dinyalakan karena sangat berbahaya, berpotensi terjadi konslet pada Engine Control Unit ( ECU ) yang mengakibatkan mobil terbakar.

Sumber: http://bengkelotomotifjakarta.blogspot.com/2013/04/hindari-konslet-engine-control-unit-ecu.html

TTKI : Mengenal Bio Diesel: Karakteristik, Produksi, hingga Performa Mesin

Viskositas
Viskositas merupakan sifat intrinsik fluida yang menunjukkan resistensi fluida terhadap aliran. Bila energi pengaliran yang tersedia tetap, maka fluida dengan viskositas tinggi akan mengalir dengan kecepatan lebih rendah. Hal inilah yang mendasari perlu dilakukannya proses kimia, transesterifikasi, untuk menurunkan harga viskositas minyak tumbuhan sehingga mendekati viskositas solar. Perbedaan viskositas antara minyak mentah/refined fatty oil dengan biodiesel juga bisa digunakan sebagai salah satu indikator dalam proses produksi biodiesel (Knothe, 2005).


Cloud point dan Pour point
Cloud point adalah temperatur pada saat bahan bakar mulai tampak “berawan” (cloudy). Hal ini timbul karena munculnya kristal-kristal (padatan) di dalam bahan bakar. Meski bahan bakar masih bisa mengalir pada titik ini, keberadaan kristal di dalam bahan bakar bisa mempengaruhi kelancaran aliran bahan bakar di dalam filter, pompa, dan injektor. Sedangkan pour point adalah temperatur terendah yang masih memungkinkan terjadinya aliran bahan bakar; di bawah pour point bahan bakar tidak lagi bisa mengalir karena terbentuknya kristal/gel yang menyumbat aliran bahan bakar. Dilihat dari definisinya, cloud point terjadi pada temperatur yang lebih tinggi dibandingkan dengan pour point.

Penyimpanan dan stabilitas
Biodiesel bisa mengalami degradasi bila disimpan dalam waktu yang lama disertai dengan kondisi tertentu. Degradasi biodiesel pada umumnya disebabkan oleh proses oksidasi. Beberapa faktor yang mempengaruhi degradasi biodiesel antara lain keberadaan asam lemak tak jenuh, kondisi penyimpanan (tertutup/terbuka, temperatur, dsb.), unsur logam, dan peroksida. Leung dkk. (2006) menemukan bahwa temperatur tinggi (40oC) yang disertai dengan keberadaan udara terbuka menyebabkan degradasi yang sangat signifikan pada penyimpanan biodiesel hingga 50 minggu.


Efek Pelumasan Mesin
Sifat pelumasan yang inheren pada solar menjadi berkurang manakala dilakukan desulfurisasi (pengurangan kandungan solar) akibat tuntutan standard solar di berbagai negara. Berkurangnya sifat pelumasan bahan bakar bisa menimbulkan permasalahan pada sistem penyaluran bahan bakar, seperti pompa bahan bakar dan injektor (Knothe, 2005). Meski berkurangnya sifat pelumasan tersebut muncul akibat proses desulfurisasi, terdapat hasil penelitian yang menunjukkan bahwa berkurangnya sifat pelumasan tersebut bukan akibat berkurangnya konsentrasi sulfur itu sendiri, namun karena berkurangnya komponen-komponen non-polar yang terikut dalam proses desulfurisasi (Knothe, 2005).
Penggunaan biodiesel sebagai aditif pelumasan pada solar berkadar sulfur rendah memiliki keuntungan dibandingkan dengan aditif lain, karena biodiesel sekaligus merupakan bahan bakar mesin diesel.

Sumber: ngenhttp://www.kamusilmiah.com/mesin/mengenal-biodiesel-karakteristik-produksi-hingga-performansi-mesin-3/

TTKI : Industri Otomotif Indonesia

Pemerintah, sebagai operator utama negara, harus memiliki konsep yang jelas dalam pentahapan kemandirian industri otomotif nasional. Tak pelak lompatan katak teknologi energi merupakan satu pilihan logis, yatiu:(1) Pada tahap awal, pemerintah perlu mendorong kalangan swasta nasional untuk menjadi pelaku utama penguasaan teknologi otomotif. Sebenarnya saat ini kalangan swasta Indonesia telah melakukan lompatan katak pertama berupa kerjasama dan lisensi. Texmaco merupakan satu contoh swasta nasional yang serius dalam penguasaan teknologi otomotif (truk).
(2) Pendayagunaan dan kerjasama yang terprogram antar sumber daya yang ada di berbagai lembaga riset pemerintah ataupun antara lembaga riset dengan kalangan swasta nasional guna penguasaan teknologi otomotif mutakhir. Hasil lain dari tahap ini diharapkan munculnya pemain-pemain baru-lokal yang berkualifikasi sebagai supplier otomotif nasional dan global.
 (3) Berhasilnya penguasaan teknologi serta bermunculannyaqualified local supplier akan memudahkan swasta nasional Indonesia mendirikan industri otomotif dalam negeri.
Menilik fasilitas dan kemampuan sumber daya di bidang teknologi yang dimiliki Indonesia saat ini, lompatan katak otomotif ini (seharusnya) tidaklah sesulit usaha putra-putri bangsa menguasai teknologi dirgantara. Kemauan yang kuat, sinergi, dan konsistensi dari seluruh komponen bangsa, merupakan kata kunci untuk mewujudkannya.

Sumber: http://www.kamusilmiah.com/mesin/industri-otomotif-nasional/

TTKI : Teknologi Mobil Terbaru Bertenaga Angin

www.AstroDigi.com


Boleh saja mobil bermesin hybrid mengklaim lebih irit bahan bakar dan lebih ramah lingkungan, tapi sebenarnya teknologi hybrid tak benar-benar ramah bagi bumi ini.
Kalau mobil bermesin hybrid masih mengaktifkan mesin konvensional berbahan bakar minyak fosil yang didukung oleh baterai, tapi untuk mobil bertenaga angin yang dikembangkan sebuah perusahaan di New York, AS, ini benar-benar tak menghasilkan emisi. Mobil bergerak dengan memanfaatkan propulsi udara yang dimampatkan.
Dikembangkan oleh seorang mantan insinyur di Formula Satu yang kini bekerja di European MDI Corporation, mobil angin ini sudah siap memasuki tahap pembuatan prototipe.
Setelah melakukan serangkaian kesepakatan yang diduga dilakukan bersama Tata Motors dan sejumlah produsen otomotif Jepang, MDI baru saja memberikan lisensi teknologi anyar itu kepada Zero Pollution Motors yang berbasis di New York. Perusahaan otomotif Amerika itu akan memproduksi mobil tenaga angin dengan kapasitas enam tempat duduk. Bahkan pabrikan mobil ini membidik pasar Amerika dengan target harga kurang dari US$ 18.000 untuk model perdana yang akan meluncur pada 2010 ini.

Menurut Technoride, Zero Pollution akan mengembangkan mobil tenaga angin yang mampu digenjot hingga kecepatan puncak 150 km/jam dengan daya jangkau sekitar 800 mil.

Sumber: http://galeriabiee.wordpress.com/dunia-otomotif/teknologi-mobil-terbaru-bertenaga-angin/

TTKI : Perkembangan Teknologi Otomotif

mobil antik
Teknologi otomotif dunia berkembang sangat pesat, mulai dari desain interior ekterior, system kelistrikan, system pengapian, konstruksi mesin dan lain sebagainya telah mengalami perkembangan dan perubahan yang signifikan dari tahun ke tahun. Pada system pengapian motor misalnya dari mulai penggunaan platina, CDI, dan sekarang ECU yang lebih pintar hingga mampu mendeteksi karakter pengguna dan menyesuaikan segala seting yang diperlukan pada motor sesuai dengan karakter pengguna sehingga didapatkan performa maksimal.
Dengan pesatnya perkembangan otomotif dunia hingga saat ini mulai dilakukan riset penggunaan motor listrik pada kendaraan untuk menggantikan mesin konvensional yang selama ini telah menjadi sumber tenaga bagi kendaraan.
Sensasi mengendarai kendaraan listrik mungkin akan terasa berbeda disbanding sensasi mengendarai motor konvensional, motor listrik yang lebih senyap akan menciptakan Susana berkendara tersendiri tentunya dibanding motor konvensional yang meraung raung.
Indonesia pun sempat berusaha membangun mobil listrik yang 100% Indonesia. Proyek yang digagas oleh menteri BUMN saat itu yaitu Bapak Dahlan Iskan yang dibantu beberapa teknisi ahli berskala dunia. Dalam proyek ini Bapak Dahlan Iskan rela gaji nya sebagai menteri dipakai demi untuk pengembangan mobil listrik tersebut. Tetapi proyek ini pun akhirnya tidak jelas arahnya, hal ini tentu tidak lepas dari masalah kebijakan pemerintah yang kurang memberikan dukungan untuk pengembangan mobil listrik yang merupakan masalah non teknis dalam upaya pengembangan mobil listrik selain masalah masalah teknis lainnya. Hingga akhirnya salah satu teknisi ahli dalam upaya membangun 'mobil listrik 100% Indonesia' memutuskan Hengkang dari Indonesia karena merasa upaya nya dan impiannya untuk mengembangkan mobil listrik di Tanah Air tidak juga menunjukkan titik terang.

Sumber : http://capuraca.blogspot.com/2014/08/perkembangan-teknologi-otomotif.html

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Hosted Desktop